me

me
all about me

Rabu, 16 Maret 2011

Sepotong Roti untuk Ayah

Pagi hari di hari Sabtu,,
ketika aku ingin pergi kuliah,, aku melihat ayahku yang sedang sakit..
sudah seminggu ini ayahku sakit parah,,, Beliau mengidap penyakit Paru-paru basah sekitar 8 tahun lalu,, ketika itu aku masih SD..
aku bersyukur aku masih bisa bersama ayah sampai saat ini,, pikirku..

Selama 8 tahun Ayah hidup bergantung pada obat dokter,,, setiap minggu aku menemani ayah ke Apotik untuk membeli obat,, saat itu aku merasa ayahku sehat,, ayahku adalah orang yang sangat kuat.. Ayah selalu mengantarku,, kemanapun aku pergi,, Ayah selalu mendengarkan keluh kesahku,, Ayah selalu membelikan apapun yang aku mau..

bagi ku ayah adalah segalannya.. melihat ayah yang sekarang tua rentah,, dan terduduk di atas tempat tidurnya,, dengan tangan memegang kipas tangan kesayangannya,, hatiku sangat sakit..

hari jum'at lalu aku dan kedua kakaku menangis,, karena kakakku,, Kak Diana,, bermimpi bahwa ayah meninggal..

Ayah sudah tak dapat makan dengan teratur sejak setahun lalu,, ayah hanya makan pagi saja,, ayah tidak mau makan siang dan malam.. Ayah jarang sekali tidur,,, dan yang membuat miris,, Ayahku sering tertidur dalam keadaan duduk,, kami sering memberi tahu beliau agar berbaring dia atas tempat tidurnya,, namun jika ayah berbaring,, napasnya sesak,, hatiku seperti di sayat,, melihat beliau yang setiap hari tidur dalam keadaan duduk,, kadang aku melihat kepala beliau sampai menyentuh lantai,, atau kasurnya..

semua telah membujuk ayah untuk pergi kerumah sakit,, kami anak-anaknya,, ibuku bahkan anak-anak angkatnya,, telah membujuk beliau,, tapi beliau kekeh tidak mau ke dokter..

setiap hari kakak dan ibuku bergantian memyuapi ayah,, aku tidak tahan menyuapi ayah,, setiap aku melihat ayah yang lemah sekarang,, aku tidak akan bisa menahan air mata,, dan itu membuat ayah sedih,, ayah tidak pernah mau menatapku jika aku sedang bicara,, begitu pula pada kakak-kakak dan ibuku..

aku hanya bisa berdoa semoga Allah memberi kesembuhan kepada ayah..

aku pergi kekampus dengan perasaan campur aduk,, di kepalaku hanya ada ayah,, ayah,, dan ayah..
setelah selesai kuliah,, aku berniat membelikan buah dan roti untuk ayah..

aku ingin bergegas pulang kerumah,,, untuk memberikan roti ini pada ayah..
pulang kerumah aku langsung meletakkan roti itu di piring ayah,, mengupaskan jeruk dan apel untuk beliau..

ayah hanya menghabiskan Rotinya saja,, dan ibuku berkata untuk membelikan lagi roti itu besok..

aku senang ayah sudah mau makan lagi,, malam ini dokter akan datang,, dokter ini masih sepupu ibuku,, kakak lelaki ku menelpon Beliau tanpa sepengetahuan ayah,, kami ingin ayah sembuh..

berita ayah sakit,, menyebar kekeluarga ku,, pada saat dokter datang,, keluarga ibuku semuanya datang,, kakakku,, kak diana yang di tanyai tentang ayah menangis tersedu-sedu..

aku memarahi kakakku itu,, memangnya kenapa menangis,, ayah pasti sembuh,, ayah pasti bisa seperti dulu lagi.. aku tak suka mengakui bahwa harapan itu kecil..

kata dokter ayah mengalami pembengkakan jantung,, dan memberikan resep,, besok pagi kami harus mencari perawat untuk menyuntik ayah,, begitu kata dokter..

setelah semua keluarga pulang,,, aku,, kedua kakak perempuanku dan ibuku,, ngobrol di ruang depan,, membahas penyakit ayah,, cerita ayah masih muda,, dan banyak yang kami bahas malam itu aku ingat waktu itu hari sabtu tanggal 1 mei 2010,, waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB,, ketika kakak lelakiku datang,, untuk melihat keadaan ayah..

ayah masih sama tidak mau berbaring di kasurnya,, hanya duduk di lantai beralaskan ambal tebal,, tidur duduk dengan posisi kepala hampir menyentuh ambal..

kakakku memaksa beliau untuk berbaring,, namun beliau dari dulu dan sampai sekarang masih keras,, jawabannya tetap sama tidak mau..

kami bercerita berlima,, kak diana bercerita bahwa keluhan ayah padannya hanya "panas" beliau tidak mengatakan sakit di bagaimana,, atau apa,, beliau hanya bilang, "aku hanya panas,, aku tidak apa-apa"..
ibuku yang tegar sampai meneteskan air mata melihat belahan jiwanya sekarang sakit,, kak diana dan kak nora tak usah di tanya mata mereka sudah bengkak,, tak berhenti menangis..aku hanya berusaha agar air mata tidak keluar,, terakhir aku menangis pada hari jumat ketika kak din bercerita tentang mimpinnya,, tak tau mengapa aku merasa jika aku meneteskan air mata sekarang,, berarti itu sudah final..

kami bercerita sampai pukul 02.00 WIB.. ibuku menyuruh aku tidur karena besok aku harus kekampus,, (aku kuliah weekend + malam jadi minggu juga masih kuliah) ,, sebelum tidur aku menyempatkan diri untuk melihat ayahku di kamarnya,, ayahku sayang..

di kamar,,, aku tidak bisa tidur,, aku masih mengingat ketika aku kecil ayah mengendongku,, ketika SD aku selalu di antar kesekolah,, memakai jacket yang sama dengan Beliau,, kacamata hitam yang sama dan Helm yang sama.. aku selalu membanggakan ayahku,, ayahku yang pintar,, ayahku yang hebat,, ayah yang bisa bahasa Inggris menjadi teman belajarku,, ayah yang bisa bahasa Arab juga jadi teman belajarku,, namun aku hanya bisa terkagum,, jika ayah bicara bahasa mandarin,, aku ingin sekali kursus bahasa mandarin supaya pintar seperti ayah,, kataku dulu..

ayahku juga pintar matematika,, pelajaran yang paling aku benci,, beliau menjadi guruku di rumah..
Daddy is My Herro rasannya kalimat itu tidak berlebihan,, ayahku memang pahlawan bagiku..

aku sempat merasa kehilangan Ayah selama 40 hari lebih,, ketika ayah ke tanah suci,, rasannya sangat tersiksa,, apalagi ayah sempat di rawat di rumah sakit King's Abdul Azis.. dan tiga dokter yang menangani ayah telah mengatakan tidak ada harapan,, dan Ibuku baru menceritakkannya ketika beliau kembali,, sungguh mukjizat Allah,, ayah masih bisa bersama kami sejak 3 tahun ke pulangannya dari tanah suci,, walaupun dengan kondisi yang tidak sesehat dulu,, namun aku bahagia ayah masih bisa bercerita padaku,, masih bisa sholat bersama,, walaupun ketika menjadi imam,, ayah harus sholat dalam posisi duduk,, namun aku bahagia ayah masih bersama kami..

esok pagi,, minggu 2 mei 2010..
aku membuatkan Jus jambu merah untuk ayah.. setelah selesai aku bersiap untuk pergi kekampus,, hari ini ayah akan di suntik,, kami sudah mendapat perawat yang akan menyuntik beliau,, semua kakakku ada dirumah..
hari ini aku akan di antar kakak keduaku kekampus..
aku ingin berpamitan dulu dengan ayahku,, mencium tangannya,, namun kakaku sudah marah-marah di depan,, dan akhirnya aku tak berpamitan dengan ayah..

di kampus seperti neraka,, aku tidak bisa berkonsentrasi,, yang aku pikirkan hanyalah pulang,, membelikkan ayah roti dan buah kembali,, tidak ada satupun yang di katakakan dosen bisa aku cerna.. pada istirahat siang,, handphoneku berbunyi,, pada layar tertulis kata "dona" itu nama keponakkanku,,, aku takut terjadi sesuatu pada ayah,, aku membuka sms itu dengan tangan yang gemetar,, dan ternyata sms biasa,, hanya mengingatkan aku agar jangan lupa membeli roti..

hatiku sedikit lega..



mata kuliah kedua sama membosankannya seperti tadi pagi,, aku hanya memandangi dosen tanpa tau apa yang beliau sampaikan... pada pukul 02.00 jantungku tiba-tiba berdetak cepat,, seperti habis berlari mengitari lapangan sepakbola,, padahal dari tadi aku hanya terduduk disini..
pak dosen sepertinnya ingin mengakhiri mata kuliah ini,, namun tak tau mengapa beliau melanjutkannya lagi,, hatiku semakin tidak enak,, mataku tak berhenti berkedut.. Ya Allah jika sesuatu yang buruk akan terjadi jauhkanlah,, pikirku..

 aku melewati detik-detik menyiksa pada sisa mata kuliah ini..

dan tiba saat pulang,, hatiku sedikit lega..


dan ketika aku turun dari tangga kampus aku mengecek hp ku,, ada 1 missed call,, "kak Nora" kakakku ada apa dia menelponku,, ku telpon kembali,, namun ternyata pulsaku tidak mencukupi,, aku kirim pesan padannya..

aku sudah tiba di depan pagar kampus,, aku akan ke toko roti terlebih dahulu,, dan ketika itu Hp ku berbunyi lagi,,, kakakku kembali menelpon..



dan yang aku khawatirkan terjadi,, ketakutanku selama ini terjadi..


Ayah sudah meninggal..


seluruh tubuhku lemas,, air mata menetes,, air mata final..

aku pulang diantar teman kampusku,, dengan mata penuh air mata..

aku berharap ini cuma mimpi,, aku berharap ini hanya kesalahan,, aku berharap kakakku menelpon kembali dan menyatakkan ayah masih hidup..


ketika kembali kerumah,, aku melihat kakaku yang mengeluarkan kursi tamu kami,, kulihat kakak iparku matannya membengkak,, dan ketika aku masuk,, aku melihat ayahku,, terbujur kaku..

ayah,, ayah,, ayah,, aku berteriak,, aku ingin ikut ayah,, ayah ikut,, bukankah ayah selalu mengajakku kemanapun ayah pergi,, sekarang aku mau ikut ayah,, ajak nia anakmu,, nia ikut yah..

namun aku melihat ibuku yang tegar,, tanpa air mata,, membelai pundakku,,

"ayah sudah tenang,, sudah sehat,,, ayah tidak sakit lagi,, ayah sudah bisa tidur berbaring sekarang,, tak ada gunnya menangisi yang sudah bahagia,, lebih baik doakan agar beliau tambah bahagia"

aku sadar aku masih punya ibu yang harus aku jaga,, aku masih punya ibu..

ibu adalah semangatku hingga aku bisa bertahan sampai sekarang..

hal yang aku sesalkan sepotong roti tak sempat aku berikan pada ayah hari ini,, namun aku sedikit lega karena ayah meminum jus yang aku buatkan tadi pagi,, sesuatu yang terkahir di nikmatinnya,, "Jus Jambu Merahku"..

banyak kata yang tidak bisa aku ungkapkan pada ayah..

ayah aku sayang ayah,, aku cinta ayah..
ayah adalah orangtua,, sahabat,, guru,, ayah segalannya bagiku..
aku bangga bisa jadi anak ayah..

walau aku hanya bisa bersama ayah selama 18 tahun..

aku ingin ayah ada saat aku wisuda S1 nanti,, S2,, S3..
aku ingin ayah ada saat aku menikah,, memberi petuah padaku dan calon suamiku..
aku ingin ayah melihat anakku nanti,, memberinya nama,, mengendongnnya..

aku ingin ayah disini,, aku ingin kita bersama lagi...

namu aku harus ikhlas,, ayah bahagia,, ayah senang,, ayah orang baik dan akan mendapat tempat yang baik dari Allah..


banyak hal yang aku pelajari dari ayah,, kegigihan,, sikap pantang menyerah,, terus belajar,, ayah adalah inspirasiku.. ayah orang yang sangat berharga bagiku..

aku harus ikhlas,, walaupun itu sangat sulit..

selamat jalan ayah.. aku akan menjaga ibu,, dan aku akan buktikan,, aku tidak akan mengecewakanmu..

i love you my herro..
i love you my superstar..
i love you Daddy..


pengalaman ini aku bagi,, bukan untuk mengungkit luka lama,, bukan untuk mendapat simpati dari siapapun,, dan bukan untuk di kasihani..

ini sebuah pengalaman berharga,, bahwa ketika kita masih memiliki keluarga yang utuh jaga mereka,, jangan kecewakan mereka,, buat mereka bahagia..

dan jangan pernah mengecewakan orang tua,,

"murka Allah,, ada pada murka ibu dan bapak"

remember??

jangan pernah kecewakan mereka,, karena jika sudah pergi,, kemana lagi hendak di cari,, sampai ke ujung dunia pun takkan kita temui..                                                                                                                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar